BadanPusat Statistik Kabupaten Jombang. Jl. Airlangga No. 46A, Telp (62- Jombang 61412,(0321) 861485, Faks (0321) 87108. Email : bps3517@ http:jombangkab.bps.go.id. Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari 3.2- dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel. KasusTambang Ilegal di Ngoro Jombang Segera Disidangkan. Kasus Tambang Ilegal di Ngoro Jombang Segera Disidangkan Alhamdulillah, akhirnya Rani bisa mengharumkan nama SMPN 1 Ngoro Jombang di kancah nasional. Semoga menjadi motivasi untuk teman-teman yang lain SISWI SMPN 1 NGORO, RANI RAHAYUNING TYAS PERAIH MEDALI EMAS OLIMPIADE IPA TINGKAT NASIONAL Read More » BPJSKetenagakerjaan Cabang Jombang bekerja sama dengan RSNU Jombang memberikan perlindungan kepada tenaga kerja sektor keagamaan. Sebanyak 45 guru ngaji dan marbot masjid di wilayah Kecamatan Diwek kini tercover BPJS Ketenagakerjaan. Penyerahan kartu BPJS dilakukan secara simbolis Selasa (26/7) lalu di RSNU Jombang. BeritaJombang Polisi Ringkus 2 Pengedar Narkoba di Jombang, Barang Bukti 70 Ribu Pil Koplo dan Sabu Ikut Disita Unit Reskrim Polsek Diwek berhasil menggagalkan peredaran 70 ribu ribu butir obat keras terlarang dan narkotika sabu-sabu di wilayah Kabupaten. Selasa, 12 April 2022 . Berita Jombang laaaaaaaa (@keylamarsha5) di TikTok | 1.6K Suka. 199 Penggemar. 📍Ngoro -jombang 🖤 📍follow -follback🖤 📍bantu like 1k iya 🖤 . JOMBANG – SMPN 2 Ngoro merupakan satu dari tiga SMP di Kabupaten Jombang yang lulus seleksi sebagai sekolah penggerak. Tujuh tema proyek penguatan profil pelajar pancasila pada sekolah penggerak bakal diterapkan selama tiga tahun ke depan. Diharapkan mutu pendidikan semakin meningkat dan sekolah semakin maju. ”Sebagai sekolah penggerak kita harus menerapkan kurikulum merdeka belajar, dengan mengangkat tujuh tema yang sudah ditetapkan kementerian,” ungkap Wiwik Astutik, Kepala SMPN 2 Ngoro. Tujuh tema diangkat dengan menyesuaikan kultur di lingkungan sekitar sekolah. Yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhineka Tunggal Ika, bangunlah jiwa raganya, suara demokrasi, rekayasa dan berteknologi membangun NKRI serta kewirausahaan. ”Di tahun pertama, minimal memilih tiga tema untuk diterapkan. Penerapan sekolah penggerak baru akan dimulai awal tahun pelajaran 2022/2023 untuk kelas VII,” terang Wiwik. Tiga tema pertama yang akan diterapkan adalah gaya hidup berkelanjutan, kewirausahaan dan suara demokrasi. Gaya hidup berkelanjutan dilakukan dengan menggali potensi guru. Salah satu guru yang memiliki kemampuan membatik diminta untuk mengajarkan kepada guru-guru yang lain. Kemampuan membatik dengan cara batik smoke ini juga akan diberikan kepada siswa SMPN 2 Ngoro. Harapannya ketika siswa lulus dari SMPN 2 Ngoro memiliki bekal keterampilan. ”Guru di SMPN 2 Ngoro portensinya sangat luar biasa, ada yang memiliki kemampuan batik, jadi narasumber kegiatan membatiknya kita pakai guru kita sendiri,” ungkap Wiwik. Sedangkan untuk kewirausahaan, SMPN 2 Ngoro mengembngkan kemampuan merajut tas dari tali kur. Sama seperti tema sebelumnya, tema kewirausahaan juga diajarkan kepada guru. Sedangkan tema suara demokrasi, sudah dilakukan di SMPN 2 Ngoro sejak dulu saat pemilihan ketua OSIS. Untuk menerapkan suara demokrasi, nanti siswa juga akan diajak untuk mengetahui proses pemilihan kepala daerah atau bupati/wakil bupati. ”Mereka harus tahu tahapannya seperti apa, dan pelaksanaannya seperti apa, kita akan ajak mereka untuk berkunjung ke KPU Jombang,” tambahnya. Untuk menjalankan program sekolah penggerak, ditunjuk 10 tim komite pembelajaran. Mereka terdiri dari empat guru mata pelajaran inti dan satu koordinator BK, dua guru mata pelajaran cadangan dan satu guru BK, kepala sekolah, dan pengawas pembina ditunjuk untuk program sekolah penggerak. ”Diklat sekolah penggerak akan dilaksanakan 10 Mei sampai 16 Juni 2022 nanti,” terangnya. Meski belum mengikuti diklat, SMPN 2 Ngoro sudah jemput bola. Belajar menggali potensi yang ada di sekolah, juga belajar dengan studi banding kedua sekolah di luar daerah yang sudah lebih dulu menerapkan program sekolah penggerak. ”Kita sudah studi komparasi ke SMPN 2 Buduran Sidoarjo dan SMP Al Falah Sidoarjo,” ungkap Wiwik. Hal itu dilakukan agar sekolah lebih siap saat tahun ajaran baru nanti. ”Kita sudah jemput bola, kita belajar dan tahun pelajaran baru kita sudah siap mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar,” tambahnya. Lekatkan 6 Karakter Profil Pelajar Pancasila, Bekali Siswa Keterampilan SEBAGAI sekolah penggerak, SMPN 2 Ngoro bakal menerapkan kurikulum merdeka belajar. Guru bisa menyampaikan materi dengan metode apapun, asalkan tidak melenceng dari capaian pembelajaran. ”Output yang diharapkan, enam karakter profil pelajar pancasila didapatkan saat siswa lulus dari SMPN 2 Ngoro nanti,” terang Wiwik Astutik, Kepala SMPN 2 Ngoro. Enam karakter profil pelajar pancasila di antaranya, mandiri, kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis. Sejak sekarang, 5P, yaitu project penguatan profil pelajar pancasila harus sudah dihafalkan guru, dan diterapkan dalam pembelajaran. Bentuknya anak dalam setiap pembelajaran harus membuat project, bentuknya sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. ”Salah satu yang bakal diterapkan yaitu membatik dalam mata pelajaran seni budaya,” tandas Wiwik. Choiriyatul Badriyah, guru Seni Budaya SMPN 2 Ngoro mengatakan, membatik merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah lulus dari SMPN 2 Ngoro. Batik yang dikembamngkan Choiriyah yaitu dengan kain prima. Caranya dengan metode batik smoke. ”Metode ini sangat mudah, satu hari saja sudah jadi, dan hasilnya juga bagus, satu potong dua meter cukup untuk kemeja,” tambahnya. Sementara itu, guru keterampilan bakal memberikan keterampilan merajut tas menggunakan tali kur. Harapannya, setelah keluar dari SMPN 2 Ngoro siswa bisa membuat tas rajut untuk dipakai sendiri, juga bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha. ”Ke depan akan bikin gantungan pot dari tali kur juga,” kata Emi Hidayati, guru Prakrya SMPN 2 Ngoro. Hakam Baihaki, guru Bahasa Indonesia yang merupakan guru senior SMPN 2 Ngoro mengaku bangga dengan kepemimpinan Wiwik Astutik yang mampu membawa sekolah lolos seleksi program sekolah penggerak. Sebagai guru senior ia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan yang harus dilakukan di sekolah. ”Saya bangga, SMPN 2 Ngoro dapat memberikan bekal keterampilan kepada siswa untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu keterampilan maupun akhlak moral,” ungkap Hakam. Ubaidul Baits, koordinator tim komite pembelajaran mengatakan, persiapan implementasi kurikulum merdeka belajar direncanakan sangat matang. Sehingga guru sudah memiliki bekal, sejak jauh hari sebelum tahun pelajaran baru. ”Berkat keaktifan kepala sekolah kami berhasil maju bersama,” ungkapnya. Winarko, waka kurikulum mengatakan, kurikulum merdeka yang diterapkan smpn 2 ngoro jombang yaitu mandiri berbagi. Artinya memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan. ”Di kurikulum merdeka, guru bebas berinovasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mewujudkan profil pelajar pancasila, yang menjadi ciri khas kurikulum merdeka adalah adanya project penguatan profil pelajar pancasila yang terjadwal dengan jelas,” singkatnya. JOMBANG – SMPN 2 Ngoro merupakan satu dari tiga SMP di Kabupaten Jombang yang lulus seleksi sebagai sekolah penggerak. Tujuh tema proyek penguatan profil pelajar pancasila pada sekolah penggerak bakal diterapkan selama tiga tahun ke depan. Diharapkan mutu pendidikan semakin meningkat dan sekolah semakin maju. ”Sebagai sekolah penggerak kita harus menerapkan kurikulum merdeka belajar, dengan mengangkat tujuh tema yang sudah ditetapkan kementerian,” ungkap Wiwik Astutik, Kepala SMPN 2 Ngoro. Tujuh tema diangkat dengan menyesuaikan kultur di lingkungan sekitar sekolah. Yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhineka Tunggal Ika, bangunlah jiwa raganya, suara demokrasi, rekayasa dan berteknologi membangun NKRI serta kewirausahaan. ”Di tahun pertama, minimal memilih tiga tema untuk diterapkan. Penerapan sekolah penggerak baru akan dimulai awal tahun pelajaran 2022/2023 untuk kelas VII,” terang Wiwik. Tiga tema pertama yang akan diterapkan adalah gaya hidup berkelanjutan, kewirausahaan dan suara demokrasi. Gaya hidup berkelanjutan dilakukan dengan menggali potensi guru. Salah satu guru yang memiliki kemampuan membatik diminta untuk mengajarkan kepada guru-guru yang lain. Kemampuan membatik dengan cara batik smoke ini juga akan diberikan kepada siswa SMPN 2 Ngoro. Harapannya ketika siswa lulus dari SMPN 2 Ngoro memiliki bekal keterampilan. ”Guru di SMPN 2 Ngoro portensinya sangat luar biasa, ada yang memiliki kemampuan batik, jadi narasumber kegiatan membatiknya kita pakai guru kita sendiri,” ungkap Wiwik. Sedangkan untuk kewirausahaan, SMPN 2 Ngoro mengembngkan kemampuan merajut tas dari tali kur. Sama seperti tema sebelumnya, tema kewirausahaan juga diajarkan kepada guru. Sedangkan tema suara demokrasi, sudah dilakukan di SMPN 2 Ngoro sejak dulu saat pemilihan ketua OSIS. Untuk menerapkan suara demokrasi, nanti siswa juga akan diajak untuk mengetahui proses pemilihan kepala daerah atau bupati/wakil bupati. ”Mereka harus tahu tahapannya seperti apa, dan pelaksanaannya seperti apa, kita akan ajak mereka untuk berkunjung ke KPU Jombang,” tambahnya. Untuk menjalankan program sekolah penggerak, ditunjuk 10 tim komite pembelajaran. Mereka terdiri dari empat guru mata pelajaran inti dan satu koordinator BK, dua guru mata pelajaran cadangan dan satu guru BK, kepala sekolah, dan pengawas pembina ditunjuk untuk program sekolah penggerak. ”Diklat sekolah penggerak akan dilaksanakan 10 Mei sampai 16 Juni 2022 nanti,” terangnya. Meski belum mengikuti diklat, SMPN 2 Ngoro sudah jemput bola. Belajar menggali potensi yang ada di sekolah, juga belajar dengan studi banding kedua sekolah di luar daerah yang sudah lebih dulu menerapkan program sekolah penggerak. ”Kita sudah studi komparasi ke SMPN 2 Buduran Sidoarjo dan SMP Al Falah Sidoarjo,” ungkap Wiwik. Hal itu dilakukan agar sekolah lebih siap saat tahun ajaran baru nanti. ”Kita sudah jemput bola, kita belajar dan tahun pelajaran baru kita sudah siap mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar,” tambahnya. Lekatkan 6 Karakter Profil Pelajar Pancasila, Bekali Siswa Keterampilan SEBAGAI sekolah penggerak, SMPN 2 Ngoro bakal menerapkan kurikulum merdeka belajar. Guru bisa menyampaikan materi dengan metode apapun, asalkan tidak melenceng dari capaian pembelajaran. ”Output yang diharapkan, enam karakter profil pelajar pancasila didapatkan saat siswa lulus dari SMPN 2 Ngoro nanti,” terang Wiwik Astutik, Kepala SMPN 2 Ngoro. Enam karakter profil pelajar pancasila di antaranya, mandiri, kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis. Sejak sekarang, 5P, yaitu project penguatan profil pelajar pancasila harus sudah dihafalkan guru, dan diterapkan dalam pembelajaran. Bentuknya anak dalam setiap pembelajaran harus membuat project, bentuknya sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. ”Salah satu yang bakal diterapkan yaitu membatik dalam mata pelajaran seni budaya,” tandas Wiwik. Choiriyatul Badriyah, guru Seni Budaya SMPN 2 Ngoro mengatakan, membatik merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah lulus dari SMPN 2 Ngoro. Batik yang dikembamngkan Choiriyah yaitu dengan kain prima. Caranya dengan metode batik smoke. ”Metode ini sangat mudah, satu hari saja sudah jadi, dan hasilnya juga bagus, satu potong dua meter cukup untuk kemeja,” tambahnya. Sementara itu, guru keterampilan bakal memberikan keterampilan merajut tas menggunakan tali kur. Harapannya, setelah keluar dari SMPN 2 Ngoro siswa bisa membuat tas rajut untuk dipakai sendiri, juga bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha. ”Ke depan akan bikin gantungan pot dari tali kur juga,” kata Emi Hidayati, guru Prakrya SMPN 2 Ngoro. Hakam Baihaki, guru Bahasa Indonesia yang merupakan guru senior SMPN 2 Ngoro mengaku bangga dengan kepemimpinan Wiwik Astutik yang mampu membawa sekolah lolos seleksi program sekolah penggerak. Sebagai guru senior ia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan yang harus dilakukan di sekolah. ”Saya bangga, SMPN 2 Ngoro dapat memberikan bekal keterampilan kepada siswa untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu keterampilan maupun akhlak moral,” ungkap Hakam. Ubaidul Baits, koordinator tim komite pembelajaran mengatakan, persiapan implementasi kurikulum merdeka belajar direncanakan sangat matang. Sehingga guru sudah memiliki bekal, sejak jauh hari sebelum tahun pelajaran baru. ”Berkat keaktifan kepala sekolah kami berhasil maju bersama,” ungkapnya. Winarko, waka kurikulum mengatakan, kurikulum merdeka yang diterapkan smpn 2 ngoro jombang yaitu mandiri berbagi. Artinya memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan. ”Di kurikulum merdeka, guru bebas berinovasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mewujudkan profil pelajar pancasila, yang menjadi ciri khas kurikulum merdeka adalah adanya project penguatan profil pelajar pancasila yang terjadwal dengan jelas,” singkatnya. Jombang - Polisi Jombang terus berupaya melindungi generasi muda dari peredaran narkoba. Kali ini, polisi meringkus 22 pengedar sabu, ganja dan pil Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan, pihaknya mengungkap 24 perkara narkoba dalam Operasi Tumpas Semeru 1-12 September 2021. Terdiri dari 19 kasus peredaran narkotika dan 5 peredaran obat keras berbahaya."Kami menangkap 22 orang pengedar dan 4 pemakai narkoba," kata Agung saat jumpa pers di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Rabu 15/9/2021. Selain itu, lanjut Agung, pihaknya juga menyita berbagai barang bukti dari 26 tersangka yang diciduk Satreskoba Polres Jombang. Yaitu sabu 17,7 gram, ganja 29,01 gram dan pil koplo ungkap kasus narkoba ini wujud komitmen Polres Jombang untuk melindungi generasi muda dari peredaran narkoba. Karena peredaran barang haram terus terjadi di tengah pandemi COVID-19."Jadi, selama ada PPKM ada peningkatan peredaran narkoba tapi tidak banyak. Selama PPKM ini masih tetap kami lakukan ungkap kasus," pungkas Agung. sun/bdh JOMBANG – Pemkab Jombang kembali menyelenggarakan kegiatan Bulaga Bupati dan Wakil Bupati Melayani Warga. Terobosan program untuk mendekatkan pelayanan kepada warga disambut antusiasme warga. Melalui program ini, warga bisa mendapatkan puluhan jenis layanan yang terintegrasi dengan cepat, efektif dan efisien. Kegiatan Bulaga kali ini bertempat di Lapangan Pusdiklat Pramuka Kecamatan Ngoro. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian peringatan hari jadi Pemkab Jombang yang ke-112. Ada sekitar 70 jenis pelayanan yang diperuntukkan kepada masyarakat secara terintegrasi. Selain itu juga ada dilaog interaktif dan pemeran produk UMKM Jombang. Kegiatan direncanakan berlangsung selama dua hari, mulai 3-4 Oktober 2022. Masyarakat sangat antusias menyambut program inovasi pemkab ini. Terlihat warga berbondong-bondong mendatangi lokasi bulaga, Bupati Mundjidah Wahab menyampaikan, kegiatan bulaga kali ini merupakan salah satu kegiatan rangkaian memperingati hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke-112. Tujuannya, memberikan pelayanan publik dengan model pelayanan yang efektif dan efisien. Masyarakat bisa mengakses puluhan pelayanan dengan lebih dekat, cepat dan mudah. ”Saya menyambut baik atas rangkaian kegiatan yang telah direncanakan. Saya berharap manfaat dari seluruh rangkaian acara peringatan hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke-112 dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Jombang,” ujarnya. Bupati menambahkan, ada puluhan jenis pelayanan publik yang bisa diakses warga dalam kegiatan bulaga. Mulai pelayanan perizinan, administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan serta puluhan jenis pelayanan lainnya. Masyarakat tinggal datang ke lokasi bulaga dan mendatangi masing-masing stan sesuai dengan jenis pelayanan yang diinginkan. Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak, terutama OPD di lingkup Pemkab Jombang, serta sejumlah instansi lain yang turut berpartisipasi menyukseskan bulaga. ”Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Jombang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat demi kelancaran acara bulaga yang merupakan rangkaian peringatan hari jadi Pemkab Jombang ke-112,” tambahnya. Dalam kegiatan bulaga kemarin, juga diisi dengan kegiatan Dialog Interaktif Warjok dengan tema Penguatan UMKM melalui e-katalog lokal sebagai upaya akselerasi pemulihan ekonomi di Kabupaten Jombang. ang/naz/riz Reporter Anggi Fridianto JOMBANG – Pemkab Jombang kembali menyelenggarakan kegiatan Bulaga Bupati dan Wakil Bupati Melayani Warga. Terobosan program untuk mendekatkan pelayanan kepada warga disambut antusiasme warga. Melalui program ini, warga bisa mendapatkan puluhan jenis layanan yang terintegrasi dengan cepat, efektif dan efisien. Kegiatan Bulaga kali ini bertempat di Lapangan Pusdiklat Pramuka Kecamatan Ngoro. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian peringatan hari jadi Pemkab Jombang yang ke-112. Ada sekitar 70 jenis pelayanan yang diperuntukkan kepada masyarakat secara terintegrasi. Selain itu juga ada dilaog interaktif dan pemeran produk UMKM Jombang. Kegiatan direncanakan berlangsung selama dua hari, mulai 3-4 Oktober 2022. Masyarakat sangat antusias menyambut program inovasi pemkab ini. Terlihat warga berbondong-bondong mendatangi lokasi bulaga, Bupati Mundjidah Wahab menyampaikan, kegiatan bulaga kali ini merupakan salah satu kegiatan rangkaian memperingati hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke-112. Tujuannya, memberikan pelayanan publik dengan model pelayanan yang efektif dan efisien. Masyarakat bisa mengakses puluhan pelayanan dengan lebih dekat, cepat dan mudah. ”Saya menyambut baik atas rangkaian kegiatan yang telah direncanakan. Saya berharap manfaat dari seluruh rangkaian acara peringatan hari jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke-112 dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Jombang,” ujarnya. Bupati menambahkan, ada puluhan jenis pelayanan publik yang bisa diakses warga dalam kegiatan bulaga. Mulai pelayanan perizinan, administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan serta puluhan jenis pelayanan lainnya. Masyarakat tinggal datang ke lokasi bulaga dan mendatangi masing-masing stan sesuai dengan jenis pelayanan yang diinginkan. Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak, terutama OPD di lingkup Pemkab Jombang, serta sejumlah instansi lain yang turut berpartisipasi menyukseskan bulaga. ”Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Jombang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat demi kelancaran acara bulaga yang merupakan rangkaian peringatan hari jadi Pemkab Jombang ke-112,” tambahnya. Dalam kegiatan bulaga kemarin, juga diisi dengan kegiatan Dialog Interaktif Warjok dengan tema Penguatan UMKM melalui e-katalog lokal sebagai upaya akselerasi pemulihan ekonomi di Kabupaten Jombang. ang/naz/riz Reporter Anggi Fridianto Artikel Terkait Memuat halaman, tunggu ya lur! JOMBANG – Kondisi jalan kabupaten di Desa/Kecamatan Ngoro kembali rusak. Terutama di sekitar pertigaan lapangan Ngoro. Padahal, jalan ini baru diperbaiki tambal sulam. “Jalan dekat lapangan itu sudah pernah diperbaiki tapi rusak embali,” ujar Dimas Anggoro salah satu warga sekitar. Ia menyebut, perbaikan jalan hanya tambal sulam. Sehingga tidak bisa bertahan lama dan kembali rusak. Terlebih, jalan tersebut sering dilalui truk bermuatan berat. “Ya masih hujan juga mudah rusak,” katanya. Kondisi jalan lebih berbahaya bila hujan deras karena lubang cukup dalam itu tertutup genangan air. Tingkat kedalaman lubang berkisar 3-5 sentimeter dengan lebar sekitar 30 sentimeter.  “Kalau hujan harus lebih berhati-hati karena tidak terlihat,” tambah dia. Tak jarang, terlihat pengendara roda dua terperosok ke jalan berlubang hingga terjatuh. Selain di pinggir, jalan berlubang juga terlihat di tengah-tengah. Dirinya berharap segera dilakukan perbaikan permanen agar tidak mudah rusak. “Karena jalan ini akses utama masyarakat yang mau ke pasar,” pungkasnya. yan/bin/riz Reporter Azmy endiyana Zuhri JOMBANG – Kondisi jalan kabupaten di Desa/Kecamatan Ngoro kembali rusak. Terutama di sekitar pertigaan lapangan Ngoro. Padahal, jalan ini baru diperbaiki tambal sulam. “Jalan dekat lapangan itu sudah pernah diperbaiki tapi rusak embali,” ujar Dimas Anggoro salah satu warga sekitar. Ia menyebut, perbaikan jalan hanya tambal sulam. Sehingga tidak bisa bertahan lama dan kembali rusak. Terlebih, jalan tersebut sering dilalui truk bermuatan berat. “Ya masih hujan juga mudah rusak,” katanya. Kondisi jalan lebih berbahaya bila hujan deras karena lubang cukup dalam itu tertutup genangan air. Tingkat kedalaman lubang berkisar 3-5 sentimeter dengan lebar sekitar 30 sentimeter.  “Kalau hujan harus lebih berhati-hati karena tidak terlihat,” tambah dia. Tak jarang, terlihat pengendara roda dua terperosok ke jalan berlubang hingga terjatuh. Selain di pinggir, jalan berlubang juga terlihat di tengah-tengah. Dirinya berharap segera dilakukan perbaikan permanen agar tidak mudah rusak. “Karena jalan ini akses utama masyarakat yang mau ke pasar,” pungkasnya. yan/bin/riz Reporter Azmy endiyana Zuhri Artikel Terkait Jombang; Seorang pimpinan pondok pesantren Ponpes asal Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp4 miliar setelah terbukti menyetubuhi santri sendiri. Hukuman tersebut dijatuhkan dalam agenda sidang pembacaan vonis kasus persetubuhan dan pencabulan terhadap anak dibawah umur, Selasa 13 Juli 2021. Sidang digelar di Pengadilan Negeri Jombang, di Jl KH Wahid Hasyim, Kecamatan Kota. Sidang digelar secara virtual dengan menghadirkan terdakwa Subhan, 55, oknum Pimpinan Ponpes asal Kecamatan Ngoro, Jombang. Dalam sidang, terdakwa mendengarkan pembacaan vonis atas dua perkara dari Majlis Hakim. Satu perkara persetubuhan dan satu lagi perkara pencabulan terhadap anak di bawah umur. Baca Sehari Bebas dari Penjara, Bapak di Blitar Rudapaksa Anak Kandung “Menyatakan terdakwa Subhan bin Sanusi telah terbukti melakukan tindak pidana melawan hukum. Menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp2 miliar subsider 6 bulan kurungan kepada terdakwa dalam kasus persetubuhan, dan menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp2 miliar subsider 6 bulan kurungan dalam kasus pencabulan,” ucap Yunita Hendarwati, Ketua Majelis Hakim PN Jombang, dalam sidang virtual. Dalam amar putusan, Majelis Hakim menyatakan jika terdakwa secara sah dan meyakinkan telah melakukan persetubuhan kepada santrinya, pada saat masih berusia 17 tahun. Bahkan, persetubuhan itu dilakukan terdakwa di dalam Ponpes yang terdakwa pimpin sejak tahun 2018 hingga 2021. Untuk kasus pencabulan, terdakwa dinyatakan terbukti secara sadar melakukan perbuatan cabul pada salah satu santri wanitanya yang juga berusia 17 tahun. Bahkan perbuatan bejat itu, dilakukan berulang kali dalam kurun waktu tahun 2019 hingga 2021. “Yang memberatkan, terdakwa seharusnya menjadi pembimbing namun justru melakukan perbuatan yang tak pantas. Perbuatan terdakwa meresahkan dan menjadikan para korban trauma serta melanggar norma agama. Hal yang meringankan, terdakwa belum pernah dihukum dan mengakui seluruh perbuatannya, termasuk keterangan para saksi,” terang Majlis Hakim saat membacakan amar putusan. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Baca Rudapaksa Sepupu, Pria Beristri di Lamongan Ditangkap Pada saat vonis ini dibacakan, Subhan lebih banyak menunduk. Terdakwa mengatakan tidak keberatan atas putusan tersebut. “Sebagai pribadi Muslim saya sangat berterimakasih pada Majelis Hakim, Pak Jaksa Penuntut Umum. Saya berharap mendapatkan taubat dari Allah. Persidangan yang saya jalani ini, untuk mengadap persidangan di akhirat nanti. Saya harus menerima apapun yang sudah menjadi keputusan,” ucap Subhan, sembari menundukkan kepala. Sementara Jaksa Penuntut Umum JPU memilih pikir-pikir terkait putusan tersebut. Kepala Kejaksaan Negeri Jombang, Imran, mengatakan masih akan melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. “Ini perkara di kejaksaan tinggi, putusannya memang conform atau sama dengan tuntutan. Tapi kita akan laporkan dulu ini ke Kejati untuk nanti minta petunjuk,” tandas Imran, usai persidangan.

berita terbaru ngoro jombang